Tuesday, June 26, 2012

Karyawan yang Bisa Kendalikan Pekerjaannya Jarang Cuti

Jakarta, Seseorang yang mencintai pekerjaannya tentu akan bekerja dengan sepenuh hati, termasuk membuatnya lebih kreatif dan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan. Lebih dari itu, sebuah penelitian juga menemukan bahwa karyawan yang lebih bisa mengelola pekerjaannya dengan baik takkan mudah jatuh sakit dan mengambil cuti berkepanjangan.

Seorang peneliti dan dokter bedah orthopedi bernama Professor Markus Melloh dari Western Australian Institute for Medical Research and the University of Western Australia telah membuat temuan penting terkait absen kerja yang panjang akibat nyeri punggung.

Studi ini menunjukkan bahwa karyawan yang kontrol kerjanya tinggi akan mengambil cuti lebih sedikit ketika menderita nyeri punggung dibandingkan karyawan lain yang kontrol kerjanya lebih rendah, ungkap Melloh.

"Untuk pertama kalinya, risiko cuti sakit yang diperpanjang bagi orang-orang yang mengeluh sakit punggung dapat dihindari dengan metode sederhana dan jangka pendek seperti berbicara kepada supervisor, mengubah jam kerja dan memodifikasi jam istirahat kerja. Metode jangka panjangnya termasuk pemberdayaan terhadap karyawan yang lebih besar seperti karyawan dipersilakan untuk menentukan lebih banyak keputusan sendiri.

"Absen sakit karena kondisi nyeri yang berkelanjutan merupakan topik hangat di Australia dan seluruh penjuru dunia belakangan ini karena sejumlah alasan," lanjut Melloh seperti dilansir dari healthcanal, Selasa (26/6/2012).

"Padahal Australia kekurangan tenaga terampil sehingga isu cuti berkepanjangan ini bisa menyebabkan pengangguran dan penurunan kinerja karyawan serta memberi efek tidak langsung pada peningkatan biaya kesehatan jika karyawan absen terlalu lama."

Studi ini memonitor 310 pasien yang mendatangi dokternya dengan kondisi sakit punggung dan cuti dari pekerjaannya selama beberapa hari. Partisipan diwawancara sepanjang pertemuan pertama dengan dokter, begitu pula pada minggu ke-3, ke-6, ke-12 hingga 6 bulan. Setelah 6 bulan, hanya ada 164 partisipan yang berpartisipasi dan 7 persen masih cuti sakit.

Melloh pun mengungkapkan bahwa sakit punggung merupakan isu yang sangat penting di Australia sekarang ini karena kondisi ini paling banyak menyerang usia produktif.

Oleh karena itu Melloh menyarankan sejumlah cara untuk mencegah absen kerja yang panjang (lebih dari 6 bulan) akibat nyeri punggung yaitu lebih memberdayakan karyawan dan memastikan dokternya mengikuti perkembangan kondisi karyawan secara teratur sejak pertemuan pertama.

No comments: