Sunday, September 23, 2012

Suami yang Malas Bantu Beres-beres Rumah Rentan Kena Gangguan Mental

Jakarta, Di hari libur seperti ini, para suami yang biasanya sibuk pada hari kerja lebih suka bersantai di rumah. Dibanding menuruti hasrat malas, ada baiknya membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Penelitian menemukan bahwa suami yang jarang melakukan pekerjaan rumah tangga rentan mengalami gangguan mental.

Sebuah penelitian di Swedia menemukan bahwa para suami yang enggan membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga cenderung mudah mengalami kecemasan dan sulit berkonsentrasi. Tak hanya itu, para suami yang egois ini jantungnya juga lebih mudah berdebar-debar dibanding suami yang ringan tangan.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Umea di Swedia ini melihat aspek tanggung jawab di rumah dan bagaimana pengaruhnya terhadap pasangan. Para peserta dalam penelitian memiliki usia yang relatif sama dan telah diteliti sejak tahun 1981 saat masih berusia 16 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa suami pemalas, yaitu suami yang sangat sedikit membantu pekerjaan rumah tangga, ternyata lebih banyak mengalami tekanan psikologis dibanding suami yang rajin membantu istrinya. Selain itu, suami yang kurang rajin cenderung memiliki status sosial ekonomi yang lebih rendah dibanding istrinya.

"Secara keseluruhan di Swedia, perempuan masih melakukan sebagian besar pekerjaan rumah tangga. Namun, kami menemukan bahwa jauh lebih baik bagi laki-laki jika mau mengambil separuh pekerjaan rumah tangga," kata peneliti, Lisa Harryson seperti dilansir Daily Mail, Minggu (23/9/2012).

Gangguan ini tak hanya dialami suami saja. Istri yang harus bekerja keras karena suaminya tak mau menyentuh pekerjaan rumah tangga juga lebih cepat lelah dan berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Harryson mengatakan, meskipun Swedia memiliki budaya kesetaraan gender yang kuat, temuan ini tetap berlaku untuk negara-negara lain. Harryson juga menemukan bahwa kebanyakan peserta dalam penelitian merasa sulit mendiskusikan beban kerja dan peran gendernya di rumah.

Oleh karena itu, Harryson menyarankan pasangan untuk mendiskusikan perannya masing-masing. Pasangan harus mau mencoba melakukan hal-hal yang sebelumnya jarang dilakukan. Bertukar peran dalam urusan rumah tangga akan bermanfaat bagi pasangan.
Read More...

Wednesday, September 19, 2012

Windows Server 2012 Support Hingga 64 Prosesor

Jakarta - Sebagai sistem operasi yang dirancang untuk 'komputer super', fitur bawaan Windows Server 2012 memang tak main-main. Bahkan Microsoft mengklaim sistem ini mampu mengelola 64 prosesor sekaligus.

Windows Server 2012 merupakan sistem operasi teranyar Microsot sebagai penerus Windows Server 2008 R2 yang sudah dirilis sejak 2010 silam. Produk ini pun diklaim punya sejumlah fitur bawaan yang luar biasa.

"Windows Server 2012 itu adalah sistem operasi yang luar biasa," klaim Andreas Diantoro, selaku President Director Microsoft Indonesia, di Balai Kartini, Rabu (19/9/2012).
Dibilang luar biasa karena menurut Andreas, Windows Server 2012 sangat berbeda dengan versi sebelumnya. Fitur-fitur dan soal dukungan perangkat keras makin diperkaya menyesuaikan spesifikasi hardware terkini.

Untuk dukungan prosesor misalnya, Windows Server 2012 diklaim mampu menangani 64 prosesor fisik secara simultan. Semakin luar biasa karena sistem operasi ini mendukung penggunaan memori RAM hingga 1 TB dalam satu server.

Andreas menjelaskan bahwa di Indonesia akan ada 2 varian Windows Server 2012, versi Azure yang berbasis komputasi awan dan versi biasa yang memiliki proses instalasi seperti biasa.

"Kalau yang Azure itu enak, orang bisa langsung pakai, karena cloud," ujar Andreas.

Namun untuk menikmati sistem operasi ini pengguna harus merogoh kocek yang cukup dalam, sebab lisensi Windows Server 2012 dibanderol mulai USD 5.000.

"Itu yang paling rendah, tapi biaya lisensi bisa disesuaikan tergantung keinginan konsumen mau per prosesor atau per server," jelas Andreas.

Read More...