Wednesday, October 3, 2012

Tinta Printer Infus Mulai Ditinggalkan

Jakarta - Menggunakan tinta printer infus sekilas memang terlihat murah. Namun sebuah survei memperlihatkan, kini mulai banyak yang menyadari kerugiannya. Hewlett-Packard (HP), mengutip survei terbaru firma riset IDC, menyebutkan bahwa pengguna printer rumahan maupun kantoran kini menyadari bahwa penggunaan tinta alternatif seperti Continuous Ink Supply Systems (CISS) alias tinta infus dan isi ulang akan menggugurkan garansi. elain itu, ia juga berpotensi merusak printer dan berdampak pada biaya penggantian printer yang menyebabkan mereka malah harus mengeluarkan biaya lebih mahal.

"Mereka yang menyadari itu kebanyakan dari kalangan bisnis di perkantoran sebanyak 62%. Sisanya 38% adalah pengguna printer rumahan," kata Ellya selaku Market Development Manager IWS Hewlett-Packard (HP) Indonesia.
Tinta sering tumpah dan bocor menjadi alasan sebagian besar responden tak lagi menggunakan tinta infus. Selain itu, mereka juga mengeluhkan mesin printer yang sering macet, print-head cepat kering dan rusak, serta tak kalah penting adalah buruknya kualitas cetak.

"Lantas 70% di antaranya balik lagi menggunakan tinta original, sementara 22% mencari alternatif lain seperti pakai tinta cartridge," papar Ellya.

Dari survei ini juga diketahui bahwa sebagian besar consumer printer mengedepankan kecepatan mencetak, total biaya yang dikeluarkan serta kualitas cetak yang baik. Selain itu, mereka juga menginginkan beragam fitur menarik yang memudahkan mereka mengoperasikannya. sumber : http://inet.detik.com/read/2012/10/03/190829/2054013/317/tinta-printer-infus-mulai-ditinggalkan?991104topnews

Read More...

Pulang dari Amerika, Andik Tambah Dewasa

Pulang dari Amerika, striker Persebaya Surabaya Andik Vermansyah tampil semakin dewasa. Seolah tak punya rasa lelah, Andik Vermansyah hanya beristirahat selama sehari sepulang dari Amerika Serikat. Usai itu, ia sudah bergabung dengan tim dan ikut seleksi Persebaya. Meski seleksi ini cuma sekadar formalitas bagi Andik, toh ia menunjukkan penampilan luar biasa. Pujian pun dilontarkan padanya. Lari yang cepat dan teknik olah bola yang istimewa masih menjadi kelebihan kapten Tim Nasional (Timnas) U-22 Indonesia ini. Hanya saja permainan Andik sedikit berbeda sepulang ia menimba ilmu selama kurang lebih dua pekan di Amerika Serikat. "Lihat saja teknik bermainnya, sekarang ia menjadi lebih dewasa. Ia jadi tahu kapan momen terbaik untuk passing dan crossing. Umpan-umpannya juga akurat," puji manajer Persebaya, Saleh Hanifah. Memang, sepulang dari Amerika, Andik bermain makin cerdas. Ia tak hanya mengoptimalkan kecepatannya, namun Andik juga piawai dalam mengirimkan umpan. "Itu baru dua minggu, coba kalau dia lebih lama lagi di Amerika," canda salah penguasaha perlengkapan olahraga terkemuka di Kota Pahlawan ini. Sebagai salah satu aset berharga, Persebaya memang langsung 'mengamankan' Andik. Tak hanya Andik, 'Bajul Ijo' mulai mengumpulkan pemain-pemain muda lainnya, seperti rekan Andik di Timnas U-22, Dany Saputra dan Bima Ragil, serta kapten Timnas U-17, Evan Dimas.Read More...