Tuesday, August 28, 2012

Harga Tanah Kelapa Gading Paling Melejit di Jakarta

Jakarta - Survei Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi kenaikan harga tanah (di pasar sekunder) di kawasan Jakarta selama periode triwulan II-2012. Kenaikan harga paling tertinggi terjadi di kawasan Kelapa Gading.

Dibandingkan tiga bulan sebelumnya, harga tanah di Jakarta rata-rata mengalami kenaikan 3,78% dengan kenaikan tertinggi terjadi pada rumah segmen atas 3,85%.

"Berdasarkan wilayah kenaikan harga tanah tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Utara (4,28%) terutama wilayah Kelapa Gading (7,44%) dan Sunter (5,95%) dengan harga jual rata-rata Rp 8,72 juta," jelas survei BI seperti dikutip detikFinance, Selasa (28/8/2012)

Menurut survei tersebut alasan melejitnya harga tanah di kawasan utara khususnya Kelapa Gading disebabkan adanya anggapan kawasan ini merupakan huhian terbaik untuk kelas menengah dan atas.

"Kenaikan harga tanah terendah terjadi di wilayah Jakarta Timur 3,14% (q to q) dengan rata-rata harga jual tanah sebesar Rp 4,55 juta," jelas laporan BI.

Meskipun harga tanah di kawasan timur Jakarta tercatat mengalami kenaikan terendah, namun diproyeksikan kawasan ini bakal meningkat karena ditopang oleh kawasan pusat perbelanjaan seperti Sentra Timur dan juga dibangunnya perkantoran dan apartemen baru seperti The Green Pramuka dan Garden City.

Selain itu survei itu menunjukan menjual rumah bekas di kawasan utara paling cepat terjual, antaralain kawasan Pluit, Sunter dan Kelapa Gading. Jakarta Timur pun menjual rumah bekas cukup cepat setelah wilayah utara.

"Rumah yang paling cepat terjual adalah rumah untuk segmen menengah, faktornya antara lain lokasi rumah, harga jual, kenyamanan, keamanan, fasilitas dan view," jelas survei ini.

Survei properti residensial untuk pasar sekunder oleh BI dilakukan sejak triwulan I-2011 terhadap responden di lima wilayah Jakarta antaralain Jakarta Barat (Kebon Jeruk, Tanjung Duren, Citra Garden), Jakarta Timur (Menteng Metropolitan, Pulo Mas dan Jatinegara Baru), Jakarta Selatan (Pondok Indah, Cilandak/Pasar Minggu dan Tebet), Jakarta Utara (Kelapa Gading, Sunter dan Pluit) dan Jakarta Pusat (Menteng, Cempaka Putih dan Kemayoran).

Jumlah data mencakup 60 rumah besar dan menengah di lima wilayah Jakarta. Dalam survei ini untuk katagori rumah menengah adalah rumah dengan luas bangunan 80-150 m2, rumah besar dengan luas di atas 150 m2.

1 comment:

zium idod namhar said...

@atas : thanks for coming to my blog...hehehe